Microsoft Bantah Sebabkan “Black Screen of Death”

JAKARTA, KOMPAS.com — Microsoft menuding, berita yang menyebutkan bahwa update security Windows edisi November menyebabkan “Black Screen of Death” atau “Blsod” sehingga sejumlah PC berhenti bekerja atau hangtidak akurat.

“Microsoft telah menginvestigasi laporan-laporan yang mengatakan, update security pada November telah membuat perubahan ke perizinan dalam registry yang mengakibatkan masalah sistem bagi beberapa pengguna,” kata Jubir Microsoft, Christopher Budd, seperti dikutip PC Advisor.

“Perusahaan mendapati bahwa laporan-laporan ini tidak akurat. Selain itu, investigasi komprehensif kami memperlihatkan bahwa tidak ada update dari rilisan terbaru yang terkait dengan ulah seperti yang dijelaskan dalam laporan-laporan tersebut.”

Laporan yang dirujuk oleh Budd berasal dari posting blog oleh vendor berbasis security Prevx yang mengatakan bahwa update terbaru Windows mengubah entri access control list (ACL) di registry. Hal ini mencegah beberapasoftware yang sudah ter-instal berjalan dengan baik sehingga, seperti dikatakan Prevx, hal ini menghasilkan layar hitam yang kadang-kadang dijuluki “Black Screen of Death”.

Sejak laporan awal tersebut, Prevx telah menyebutkan bahwa sepasang updatesatu di akhir November dan satu lagi pada Juli lalusebagai penyebab layar hitam. “Layar hitam itu benar-benar terpicu spasmodic (kejadian tiba-tiba),” aku Dave Kennerley dari tim support Prevx dalam update terhadap posting blog-nya.

“Beberapa sistem uji selalu memicu sebuah kondisi tertentu, lainnya tidak begitu konsisten. Patch Windows yang secara umum menyebabkan masalah ini adalah KB915597 dan KB976098.”

Penggunaan kata “spasmodic” oleh Kennerley merupakan pembalikan dari posting awal yang ia lakukan pada Jumat lalu, yang menyebutkan bahwa “Tragedi ‘Black Scren’ akan memengaruhi jutaan (pengguna) Windows 7, Vista, dan XP”.

Kennerley juga mengatakan bahwa cacat itu ada di entri registry WinLogon Shell untuk Explorer.exe, nama dari file manager Windows. “Entri ini ada di registry, tetapi tidak dipakai atau diakses dan karenanya diabaikan oleh OS sehingga desktop dan task bar tidak di-load,” tambahnya.

Beberapa pihak luar skeptis tentang tudingan Kennerly terhadap dua update Windows sebagai penyebab layar hitam.

Rafael Rivera, penulis blog Within Windows blog, mengatakan bahwa penelitiannya menunjuk ke arah updateMalicious Software Removal Tool (MSRT) edisi November. MSRT yang di-upgrade dan dikirimkan otomatis kepada para pengguna via Windows Update mendeteksi dan menghapus malware yang oleh Microsoft dikenali sebagai sesuatu yang mudah menyebar dan berbahaya.

“Dalam pengujian terbatas, update ini tidak menyentuh entri-entri registry Shell,” kata Rivera. “Saya yakin, satu-satunya update yang menyentuh bagian dari registry ini adalah MSRT edisi November.” Ia menuding bahwa yang paling mungkin menjadi biang kerok dari masalah tersebut adalah satu dari dua update deteksi malware MSRT bulan lalu. Namun, Microsoft bersikeras bahwa hal itu bukanlah penyebab layar hitam.

“Kami telah melakukan telaah ulang secara komprehensif dari update security November, Windows MSRT, danupdate non-security yang dirilis melalui Windows Update pada November,” tambah Budd.

“Investigasi itu memperlihatkan bahwa tidak ada update yang menyebabkan perubahan terhadap perizinan dalamregistry. Jadi, kami tidak percaya bahwa update itu terkait dengan ulah ‘layar hitam’ seperti yang dijelaskan dalam laporan-laporan tersebut.”

Budd juga menambahkan bahwa tim support teknis Microsoft “tidak melihat bahwa ‘layar hitam’ menjadi masalah besar dan berpengaruh banyak ke konsumen”.

sumber : http://tekno.kompas.com/read/xml/2009/12/03/10085224/microsoft.bantah.sebabkan.black.screen.of.death

This entry was posted in Uncategorized. Bookmark the permalink.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *